
Barru –
PDAM Tirta Waesai Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), merekomendasikan rencana peningkatan tarif dasar air secara sedikit demi sedikit sampai Rp 4.500 per meter kubik. Rencana ini menyusul PDAM mengalami kerugian sampai Rp 1,2 miliar di 2024.
“Posisi rugi keuntungan kita masih merugi Rp1,2 miliar untuk tahun 2024. Tahun buku 2024 ini kita sanggup optimalkan pemasukan terus beban operasional kita sanggup tekan turun,” ungkap Direktur PDAM Tirta Waesai Barru, Ahsan Jafar terhadap detikSulsel, Jumat (11/4/2025).
Ahsan merekomendasikan peningkatan tarif PDAM untuk memperbaiki kondisi keuangan biar sanggup menyumbang pemasukan orisinil kawasan (PAD). Dia sudah memasukkan draft ke Pemkab Barru untuk peningkatan tarif.
“Kita sudah ada draft-nya dan sudah diserahkan ke Pemerintah Daerah yakni Bupati. Itu domainnya ke pemerintah kita cuma mengusulkan,” ujarnya.
Ahsan mengungkapkan belum pernah ada pembiasaan tarif PDAM sejak 2009 atau 15 tahun lalu. Dia sudah merekomendasikan peningkatan tarif dengan tiga tahap ke pemerintah daerah.
“Harga dasar kini kan Rp 2.100, jadi kita ajukan tahap pertama itu naik menjadi Rp 2.600. Setelah itu peningkatan tahap kedua Rp 1.000 menjadi Rp 3.600 gres naik Rp 900 lagi bermakna Rp 4.500,” papar dia.
“Sudah ada dasarnya (kenaikan tarif) itu pergub terkait batas tarif atas dan tarif bawah. Dan kita masih di bawah standar,” lanjutnya.
Baca juga: Ibu Hamil di Barru Ditandu-Seberangi Sungai ke Puskesmas Imbas Banjir |
Dia mengaku kondisi keuangan PDAM Barru yang mengurus 12 ribu konsumen dalam kondisi tidak sehat. Pasalnya, pengeluarannya lebih tinggi ketimbang pemasukan.
“Tentu kesempatannya kita jikalau mau memperbaiki pelayanan, ya pembiasaan tarif. Supaya kita juga sanggup FCR (full cost recovery). Itu juga menjadi syarat sehingga kita sanggup menyumbangkan PAD,” tutur Ahsan.
Baca juga: Polres Barru Catat 13 Kecelakaan Selama Operasi Ketupat, 1 Orang Tewas |
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Barru Syamsu Rijal mendukung rencana peningkatan tarif dasar air ini. Dia menganggap PDAM belum pernah menampilkan santunan PAD ke Pemda.
“Istilahnya pembiasaan tarif. Makara selama ini PDAM senantiasa merugi. Salah satu upaya untuk menolong, kami dorong diupayakan segera pembiasaan tarif,” ungkap Syamsu Rijal.
Video: Detik-detik Pria Diterkam Buaya di Cimory Land Gowa
Video: Detik-detik Pria Diterkam Buaya di Cimory Land Gowa
pdam barrutarif dasar airkenaikan tarif airkerugian pdamdprd barrusulawesi selatan