
Bandung –
Ada tak biasa di meja teller bank UOB cabang Dago, Kota Bandung Selasa (18/3/2025) sore kemarin. Belasan anak terlihat bersemangat berdesakkan di depan meja, menyimak lembaran duit yang diperlihatkan salah satu petugas.
Satu ikat duit lalu dimasukkan ke dalam alat penghitung. Di tengah riuh bunyi mesin, ia menerangkan fungsi dari alat penghitung tersebut terhadap belum dewasa yang datang dengan sesekali menggunakan bahasa isyarat.
Kegiatan tersebut merupakan bank tour yang merupakan bab dari edukasi literasi keuangan untuk belum dewasa oleh bank UOB. Kali ini, edukasi diberikan ke 30 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Cicendo Kota Bandung. Tujuannya merupakan untuk mengenalkan kebiasaan menabung sejak dini.
Executive Director, Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margareth mengatakan, edukasi keuangan untuk belum dewasa salah satunya sanggup dilaksanakan dengan mengenalkan cara menyisakan duit jajan. Sehingga, anak sanggup berbelanja hal-hal yang diinginkan, tanpa mesti meminta lagi ke orang tua.
“Biasanya belum dewasa kan punya duit jajan, jadi kita ajarkan belum dewasa itu cara mengorganisir duit jajan mereka biar tidak seluruhnya habis dibelanjakan. Kita ajak biar mulai sanggup menabung dengan tujuan tertentu,” ungkap Vera di saat diemui di sela acara, Selasa (18/3/2025).
Tabungan tersebut, ia mengatakan, akan sanggup berfaedah di saat belum dewasa ingin berbelanja sebuah barang yang nilainya cukup mahal daripada duit jajan yang diperoleh. Caranya, dengan berkala menyisakan duit jajan sebelum dibelanjakan.
“Jadi sebuah di saat simpanan ini sanggup menjadi pundi-pundi rupiah anak untuk berbelanja hal-hal yang mereka inginkan,” ungkapnya.
Ia juga mengajak belum dewasa untuk mulai menimba ilmu menabung di bank alih-alih cuma menyimpan di celengan. Di bank UOB, terdapat jadwal Simpanan Pelajar (SimPel) yang sanggup digunakan untuk membuka rekening simpanan bagi belum dewasa di bawah 17 tahun. Tabungan ini dibebaskan dari ongkos tata kelola dan minmal saldo mengendap.
“Untuk menimba ilmu menabung, anak sanggup setor ke bank umpamanya satu ahad sekali. Kumpulkan saja dua ribu sehari, tiap ahad jadi ada belasan ribu yang sanggup ditabung. Tabungan SimPel menerima setoran mulai dari Rp1.000,” jelasnya.
Kebiasaan serupa juga sudah ditanamkan terhadap siswa-siswi SLB Cicendo. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SLB Cicendo Ratna Kurniati mengatakan, para murid sudah biasa menabung di celengan sekolah untuk hal-hal seumpama karyawisata.
“Sudah usang tata cara menabung itu kita terapkan di belum dewasa dengan celengan. Kalau dahulu kan ada field trip, nah itu uangnya pakai hasil tabungan. Orang renta cuma memperbesar sedikit atau kadang bahkan tidak memperbesar duit lagi sama sekali” ungkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya menyambut baik aktivitas literasi keuangan yang diselenggarakan. Ia berharap, hal ini sanggup menjadi momen permulaan pengenalan tata cara menabung di bank bagi para siswa.
“Kami harap siswa menabung tidak cuma dengan celengan di sekolah, tetapi ada jemput bola juga dari pihak bank untuk tiba ke sekolah biar semua sanggup menabung,” ungkapnya.

Leave feedback about this