
Jakarta –
Kepala Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menganggap ada kerentanan dari aplikasi atau metode yang dimiliki pemerintah. Hinsa mengatakan, akhir kerentanan itu, metode pemerintah kerap disisipi oleh judi daring.
“Kalau kami dari BSSN pastinya menyaksikan kerentanan dari sistem-sistem atau aplikasi-aplikasi yg dimiliki oleh pemerintah alasannya yakni itu kan, aplikasi yang rentan itu kan, disisipin menjadi tempatnya beliau main judi online,” kata Hinsa di kompleks DPR Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Baca juga: Bima Arya Ungkap Ada Arahan Tegas Prabowo ke Aparat buat Berantas Judol |
Hinsa menyampaikan sisipan tersebut karena adanya standar-standar yang tak dilaksanakan. Maka, menurut dia, hal itu membuat lebih mudah pihak-pihak buat menyisipi judi daring di metode pemerintah.
“Banyak ya, aplikasi-aplikasi pemerintah itu metode pemerintahan itu banyak yg disisipin itu. Karena apa? Lemah, jadi beliau standar-standar yang diputuskan beliau tidak laksanakan sehingga judi ini menyisipkan di situ,” ujarnya.
“Itu telah kami laksanakan dan nyaris berapa yg kalian ituin, telah 1.200 yg kita telah ingatkan dan kalian suruh diperbaiki sama yang milik sistemnya. Dan kita juga minta juga ke Kominfo ini takedown, ini takedown,” sambungnya.
Diketahui, polisi telah tentukan 15 tersangka di masalah judi daring ini. Dari 15 tersangka ini, 11 pegawai Komdigi dan 3 yg lain yakni warga sipil.
Dari 15 tersangka ini, terungkap tugas 3 tersangka di antaranya, yakni AK, AJ, dan A, yakni selaku pengendali. Tersangka AK pernah seleksi di Komdigi tapi tidak lolos, tetapi dipekerjakan dan memiliki kewenangan buat buka-tutup blokir situs web judi online.
Baca juga: Terungkap, Situs Judol Setor Duit ke Pembuka Akses Blokir Via Money Changer |
Hasil pendalaman penyidikan polisi, terungkap ternyata ada standard operating procedure (SOP) gres yang mengendalikan kewenangan AK dalam membuka blokir situs judol.
“Pendalaman ternyata terdapat SOP baru, memamerkan kuasa terhadap AK dan timnya sehingga mereka sanggup masuk menjadi tim pemblokiran situs web di Komdigi,” imbuhnya.
Terkait hal ini, lanjut Ade Ary, pihaknya akan mendalami adanya aspek kesengajaan dalam penerbitan SOP gres tersebut.
“Terkait temuan ini masih selalu pendalaman buat menjawab apakah terdapat aspek kesengajaan lewat SOP gres tersebut sehingga AK dan pelaku yang lain sanggup melakukan pekerjaan di tim pemblokiran untuk menjalankan agresi kejahatan,” tuturnya.
judi daringjudibssnHoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi contoh di siniSelengkapnya
Leave feedback about this