20 April 2025
AdvNhlDetikcom

Holding Bumn, Membangun Kemandirian Ekonomi Nasional


Jаkаrtа

Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi semen. Sejak 1909 hingga 1974, pasar semen Indonesia 100 persen dikuasai ketiga produsen semen tersebut.

Namun kedatangan produsen semen swasta telah merubah pasar di Indonesia. Sejak 1974, ketiga produsen semen tak lagi mendominasi pasar nasional. Bahkan, mulai 1984 hingga 1989 ketiga BUMN cuma bisa menguasai 31,4 persen pasar domestik.

Pemerintah pun tak tinggal membisu dan menyelamatkan perusahaan pelat merah itu dengan penguatan BUMN. Caranya dengan menyatukan mereka dalam satu perusahaan induk (hоldіng).

Holding ini ditandai dengan bergabungnya Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Bergabungnya BUMN produsen semen ini yaitu bentuk Penguatan BUMN pertama kali.

Hоldіng BUMN pun tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2016 ihwal Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 perihal Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas.

Menurut Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto, permulaan terbentuknya perusahaan induk tersebut dimulai sejak 1995. Setelah itu, kekuatan organisasi perlahan meningkat.

“Dengan bergabung jadi satu, kami tak perlu membangun pabrik sendiri-sendiri. Selain itu, sumber daya insan terbaik mampu kami hadirkan di perusahaan induk,” ujar Agung ketika diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bernuansa “Mengapa Perlu Holding BUMN?” di Kantor Kementerian Kominfo, Selasa (5/12/2017).

Beberapa tahun setelah terbentuk, perusahaan induk industri semen itu sukses menorehkan catatan positif. Jika pada 2014 volume penjualan total domestik dan regional sebesar 28,5 juta ton, pada 2016 angkanya menjamah 29,1 juta ton.

Ia melanjutkan, pascapenggabungan itu Semen Indonesia juga mampu memperluas jangkauan pemasaran sampai seluruh Indonesia. “Tantangan bisnis semen ialah distribusi dan logistik. Sekarang kami mempunyai semua itu sehabis menjadi satu,” ucap Agung.

Geliat bisnis itu tercermin dari kinerja Semen Indonesia di dikala ini. Korporasi itu menjadi raja pemasaran semen domestik dengan pangsa pasar meraih 47,1 persen. Semen Indonesia sukses membukukan pemasukan Rp 26,134 triliun pada 2016.

Holding BUMN, Membangun Kemandirian Ekonomi Nasional

Dalam persaingan global, rancangan penguatan BUMN mirip ini telah umum. Contohnya Singapura yang memiliki perusahaan induk Temasek.

Temasek yang bangkit sejak 1974, membawahi sejumlah BUMN dan mempunyai aset menjangkau SGD Rp 275 miliar atau Rp 2.750 triliun. Lainnya ialah Malaysia yang memiliki perusahaan induk BUMN Khazanah Nasional.

Berkaca dari kesuksesan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, serta Temasek dan Khazanah Nasional, pemerintah kembali menerapkan kebijakan peleburan yang lain adalah dengan menciptakan perusahaan induk BUMN bidang pertambangan.

Kali ini giliran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk yang hendak menjadi satu di bawah PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Wianda Pusponegoro menyampaikan, hadirnya perusahaan induk pertambangan itu memberi pengaruh aktual bagi Tanah Air. Sebagai acuan, proses hilirisasi tambang mampu terwujud di dalam negeri.

“Hakikat BUMN ialah menjadi biro pembangunan nasional. Demikian pula, dalam hal pengelolaan sumber daya alam harus menguntungkan segenap masyarakat,” tuturnya.

Kehadiran perusahaan induk, lanjut Wianda, mempunyai dampak aktual untuk mempercepat laju kinerja BUMN. Efisiensi mampu terwujud baik dari segi pengambilan keputusan strategis maupun budget.

Bersatunya sejumlah entitas bisnis sejenis menghasilkan alat operasional mampu digunakan tolong-menolong. Hal itu pasti mengurangi pengeluaran dibandingkan kalau setiap BUMN melaksanakan investasi sendiri-sendiri.

“Ke depan, perusahaan induk BUMN diharapkan terwujud pada sektor perbankan, pangan, perumahan, migas, serta konstruksi dan jalan tol,” imbuh Wianda.

Kontribusi Besar

Efisiensi menyerupai ini amat penting bagi BUMN. Dengan total 118 BUMN pada 13 sektor, BUMN hadir untuk menjinjing kesejahteraan bagi segenap rakyat Indonesia.

Kuatnya BUMN Tanah Air tercermin dari besarnya total aset yang meraih Rp 6.694 triliun per semester I tahun 2017. Pendapatan pun menyentuh Rp 936 triliun.

Adapun pertolongan pajak dan dividen BUMN terhadap budget pemasukan belanja negara (APBN) juga relatif stabil. Pada 2014 angkanya sebesarRp 211 triliun. Kemudian, pada 2016 kontribusinya sebesar Rp 203 triliun.

Holding BUMN, Membangun Kemandirian Ekonomi Nasional

Menurut Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta hadirnya perusahaan induk diharapkan mampumeningkatkan investasi BUMN. Dengan begitu, BUMN mampu menjangkau tambahan modal tanpa bergantung pada APBN.

“Kondisi itu menghasilkan APBN mampu dialihkan untuk kebutuhan sosial lain, contohnya pemerataan pembangunan kawasan pinggiran,” ujar Isa.

Dia memutuskan, proses pembentukan perusahaan induk tidak mengurangi dukungan BUMN kepada negara, yakni setoran pajak dan dividen.

Ketangguhan BUMN itu selaras dengan semangat Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Utamanya dalam merealisasikan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis domestik dan menyebarkan produktivitas rakyat dan daya saing bangsa.

Bеrdаѕаrkаn lароrаn Glоbаl Cоmреtіtіvеnеѕѕ Indеx 2017-2018 уаng dіkеluаrkаn Wоrld Eсоnоmіс Fоrum, реrіngkаt dауа ѕаіng Indоnеѕіа tеruѕ mеmbаіk. Sааt іnі Indоnеѕіа mеnеmраtі роѕіѕі kе-36 dаrі 137 nеgаrа аtаu nаіk 5 реrіngkаt dаrі tаhun ѕеbеlumnуа dі роѕіѕі kе-41.

kоmіnfоLoading...Hoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif kandidat polisi teladan di siniSеlеngkарnуа

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video