20 April 2025
Khazanah

Maybank Indonesia Dorong Sejumlah Pihak Kembangkan Perbankan Syariah

Maybank Syariah
Foto: Dea Duta Aulia

Jakarta

Maybank Indonesia lewat Unit Usaha Syariahnya mengajak seluruh penduduk untuk tolong-menolong memajukan potensi perbankan syariah di Indonesia. Saat ini, pangsa pasar perbankan syariah Indonesia meraih sebesar 7,33%. Angka ini masih berbincang ruang untuk terus bertambah dan dimaksimalkan ke depannya.

Direktur Perbankan Syariah Maybank Indonesia Romy Buchari menatap perlunya menggelar kembali ajang jajak usulan Maybank Shariah Thought Leaders Forum selaku salah satu seni administrasi untuk membangun kesadaran dan merumuskan tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah.

“Kami bersyukur sudah menggelar Maybank Shariah Thought Leaders Forum 2025 di Jakarta Senin kemudian yang didatangi oleh sejumlah tokoh nasional dan internasional terkemuka serta kompeten di bidang ekonomi dan perbankan syariah,” tegas Romy.

Adapun tokoh yang datang yaitu, Wapres RI 2019-2024 KH Ma’ruf Amin, Woman in Islamic Finance Prof. Dian Masyita, Ph.D, Shariah Scholar Prof. Dr. Ashraf bin Md Hashim, dan Tokoh Keuangan sekaligus Microfinance Syariah Iwan Pontjowinoto.

Baca juga: Ma’ruf Amin Bicara Prospek Ekonomi Syariah: Anak Muda-Pengusaha Tertarik

Ajang Maybank Shariah Thought Leaders Forum 2025 merupakan lembaga yang ketiga kalinya digelar oleh Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia. Tujuan dari penyelenggaraan lembaga diskusi ini merupakan untuk mendatangkan pemikiran-pemikiran yang fresh serta aplikatif dalam mendorong ekonomi halal lewat eksistensi perbankan syariah.

“Di sini kita undang tokoh-tokoh nasional dan juga internasional untuk berbincang sumbangsih saran, pemikiran, dan ide-ide dalam menghadapi tantangan-tantangan dan bagaimana kita bisa mendukung perkembangan ekonomi halal secara bersama-sama,” kata Romy.

Dalam prakteknya, ekonomi berbasis syariah mempunyai prinsip dasar yang sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan (sustainability). Hal ini termasuk di antaranya, prinsip keadilan, tidak mengeksploitasi, berbagi, berkelanjutan, dan pelestarian lingkungan.

“Prinsip syariah memprioritaskan keadilan dan keberlanjutan. Kami yakin nilai-nilai ini sungguh penting lantaran mengajarkan kita untuk menyebarkan faedah tanpa mengeksploitasi dan tetap mempertahankan lingkungan untuk generasi mendatang,” tambah Romy.

Menurutnya, penciptaan ekosistem keuangan syariah yang berkesinambungan cuma sanggup diraih lewat kerja sama dari aneka macam pemangku kepentingan mudah-mudahan potensi ekonomi dan perbankan syariah bisa dimaksimalkan.

“Maybank Indonesia berkomitmen untuk mendorong pengembangan ekosistem halal dan keuangan berkelanjutan. Kami yakin bahwa kedua elemen ini saling melengkapi dalam bikin pengaruh sosial, ekonomi, dan lingkungan yang positif,” ungkap Romy.

Baca juga: Ma’ruf Amin: Ekonomi Syariah Berperan Penting Ciptakan Masa Depan Berkelanjutan

Romy menyertakan mudah-mudahan terciptanya ekonomi syariah yang mempunyai pengaruh besar pasti tidak dapat dilakukan oleh satu perusahaan atau lembaga saja.

“Kami yakin bahwa sinergi dan kerja sama merupakan kunci utama untuk menjembatani kesenjangan antara layanan keuangan, keuangan yang berkelanjutan, perbankan syariah dan penemuan dalam ekosistem halal. Pendekatan ini memungkinkan Maybank Indonesia untuk berinovasi dan mendorong institusi keuangan syariah dari posisi selaku niche market menuju arus utama (mainstream) di industri global,” ungkapnya.

Sementara itu, Iwan Pontjowinoto menganggap upaya mengintegrasikan aneka macam lembaga keuangan syariah akan sungguh berhubungan alasannya merupakan lembaga-lembaga ini mempunyai prinsip yang intinya sama.

“Upaya mengintegrasikan lembaga keuangan syariah ke arus utama sangatlah relevan, mengingat prinsip-prinsip yang diusung sejatinya selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan, keadilan, inklusivitas, dan keseimbangan ekosistem. Dengan masuk ke dalam keuangan berkelanjutan, lembaga keuangan syariah mempunyai potensi besar untuk memainkan tugas yang lebih luas dalam mendukung agenda global, tergolong mitigasi pergeseran iklim, pemberdayaan sosial, dan pembangunan ekonomi yang adil,” kata Iwan.

Baca juga: PP Muhammadiyah: Akad Syariah Berkembang Pesat, Nonmuslim Juga Ambil

Prinsip rahmatan lil ‘alamin, kata Iwan, merupakan inti dari lembaga keuangan syariah yang sarat mendukung keberlanjutan. Nilai ini menekankan pada kebaikan yang inklusif untuk semua, baik dalam konteks sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Dengan visi jangka panjang yang tidak cuma berorientasi pada kehidupan dunia tetapi juga akhirat, keuangan syariah menenteng semangat yang unik dalam bikin kemakmuran universal.

Potensi pertumbuhan pasar ekonomi syariah di Indonesia di sekarang ini masih sungguh terbuka lebar kalau memperhatikan besarnya populasi ekosistem halal di Tanah Air. Menurut Iwan, ekonomi syariah bisa menampilkan penyelesaian kasatmata untuk keuangan berkesinambungan yang berhubungan dengan tantangan di saat ini.

Iwan mencontohkan bahwa praktik wakaf sungguh mempunyai potensi untuk diberdayakan oleh lembaga keuangan syariah selaku penyelesaian keberlanjutan oleh lantaran bagian filantropi wakaf yang merefleksikan nilai-nilai keberlanjutan yang terkandung dalam prinsip syariah.

“Dengan memainkan tugas yang lebih sentral untuk mendorong implementasi nilai keberlanjutan, potensi ekosistem syariah untuk masuk ke tata cara ekonomi arus utama sungguh terbuka lebar lantaran mempunyai nilai-nilai yang universal juga,” tutupnya.

20D

Wapres: Bank Syariah Banyak Setannya, Makanya Pangsa Pasarnya Masih 10%

20D

Wapres: Bank Syariah Banyak Setannya, Makanya Pangsa Pasarnya Masih 10%


maybank indonesiaperbankan syariah

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video