20 April 2025
Fintech

Terungkap! Ini Argumentasi Anak Muda Ri Suka Ngutang Di Pinjol-Paylater

Ilustrasi utang pemberian online
Ilustrasi – Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyodorkan salah satu penyebab generasi muda yang gemar berutang. Salah satunya dikarenakan gampangnya dalam mengakses produk-produk keuangan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) Friderica Widyasari Dewi menyampaikan generasi muda dikala ini lebih banyak pengeluaran ketimbang pemasukan. Fenomena anak muda gemar berutang tidak cuma terjadi di Indonesia saja, namun juga terjadi di luar negeri.

“Fenomena ini banyak sekali, nggak cuman di Indonesia namun di negara lain, khususnya belum dewasa muda ini istilahnya telah mulai over-indebtedness. Mereka lebih besar pasak ketimbang tiang, lebih besar pengeluaran ketimbang pemasukan. Karena apa? Karena fasilitas jalan masuk tadi,” kata Kiki dalam program CNN Financial Forum 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).

Kiki menerangkan fasilitas jalan masuk ini condong menghasilkan generasi muda tidak menghiraukan atau sembrono dalam mengambil keputusan-keputusan keuangan. Apalagi sebagian besar utang tersebut digunakan untuk pola hidup yang konsumtif.

Baca juga: 4 Tips Bijak Pakai Paylater mudah-mudahan Kestabilan Finansial Terjaga

Padahal mengambil utang di produk-produk keuangan, menyerupai paylater dan pemberian online (pinjol) tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Riwayat pengambilan utang yang tercatat di SLIK ini sanggup menghalangi mencari pekerjaan sampai mengajarkan kredit rumah.

“Ada satu segi penduduk yang sungguh butuh inklusi, namun tidak sanggup akses. Tapi, ada satu golongan penduduk yang terlalu gampang memperoleh jalan masuk sehingga mereka condong careless, sembrono dalam mereka menghasilkan keputusan-keputusan keuangan. Beberapa produk yang yang sungguh dimudahkan dalam teknologi menyerupai paylater. Tapi mesti kita hati-hati yakni bagaimana agar mereka tidak menjadi over-indebtedness,” terang Kiki.

Untuk itu, beliau mendorong pelaku jasa keuangan untuk menggalakkan edukasi terhadap konsumennya. OJK mendukung inklusi keuangan, namun tak lupa bertanggung jawab.

“Nah ini kiprah dari pelaku Jasa Keuangan untuk menyediakan edukasi Makara kami mendorong inklusi, namun responsible inclusion inklusi yang bertanggung jawab. Karena apa? Mereka yakni pelanggan pelaku jasa keuangan yang kita grooming sehingga mereka akan menjadi konsumer-konsumer yang besar ke depannya yakni juga akan menyokong perkembangan sektor jasa keuangan,” imbuhnya.

Berdasarkan data OJK, pengguna paylater sebagian besar ialah generasi Z dengan rentang usia 26-35 tahun. Dengan rincian, 26,5% pengguna paylater dengan rentang usia 18-25 tahun, 43,9% pengguna berusia 26-35 tahun, 21,3% berusia 36-45 tahun. Kemudian, 7,3% pengguna berusia 46-55 tahun, serta cuma 1,1% pengguna paylater berusia di atas 55 tahun.

Adapun sebagian besar penggunaan paylater untuk gaya hidup, menyerupai fesyen dengan persentase 66,4%, peralatan rumah tangga dengan 52,2%, elektronik dengan 41 %, laptop atau ponsel dengan 34,5%, sampai perawatan badan sebesar 32,9%.

Selain paylater, tren pemberian pinjol juga mengalami peningkatan. Pada September 2024, total pembiayaan pada industri pinjol meraih Rp 74,48 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menyampaikan jumlah pemberian pada September 2024 ini mengalami peningkatan sebesar 33,73% secara tahunan (yoy).

“Untuk pembiayaan industri peer to peer lending September 2024 nilai berkembang 33,73% secara tahunan menjadi Rp 74,48 triliun. Agustus yang kemudian berkembang sebesar 35,62% yoy,” katanya dalam Konferensi Pers yang disiarkan secara daring, Jumat (1/11/2024)

Lihat juga Video: Waspada Pinjol Macet Persulit Pengajuan KPR

[Gambas:Video 20detik]

utanggenerasi mudaakses keuangangaya hidup konsumtifpinjaman onlinepaylaterover-indebtednessedukasi keuangan

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video